Infonusa.co, Kukar – Aliansi Masyarakat Bersatu Bukit Merdeka (AMB-BM) di Samboja, Kutai Kartanegara kembali melakukan aksi dengan menutup akses jalan Hauling PT. Lembuswana Perkasa.
Di ketahui sudah tiga hari warga melakukan blokade jalan Hauling di karenakan warga geram jarak galian lubang tambang berdekatan dengan pemukiman sehingga menimbulkan dampak lingkungan dan beberapa kerusakan fasilitas warga di antaranya: tujuh rumah, satu rumah ibadah, dan satu Sekolah Dasar.
Hal ini di sampaikan pak asri selaku ketua RT 22, bahwa pada tahun 2020 pernah terjadinya longsor dan adanya pergeseran tanah sehingga menyebabkan beberapa rumah warga, tempat ibadah dan sekolah dasar, mengalami keretakan.
Kata dia,warga sudah beberapa kali melaporkan kejadian tersebut kepada beberapa pihak instansi dan perusahaan akan tetapi sampai saat ini belum ada respon.
“Kami sudah melaporkan hal tersebut kepada beberapa pihak namun sampai saat ini tidak ada tanggapan sehingga melalui aliansi masyarakat bersatu turun melakukan blokade jalan Hauling PT Lembuswana sebagai bentuk kekecewaan,” ucapnya saat di minta keterangan Kamis,(15/06/2023).
Ia menyampaikan, aliansi masyarakat bersatu Bukit Merdeka sudah melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) waktu lalu bersama Komisi l DPRD Provinsi, Pansus Tambang, PT. Lembuswana Perkasa, PT Rep dan pernah berjanji akan menutup bekas lubang galian batubara, faktanya sampai saat ini tidak ada realisasi.
“Waktu itu kami RDP bersama Komisi I DPRD Kaltim untuk membuktikan pengaduan warga dan hadiri beberapa pihak perusahaan dan pihaknya berjanji akan menutup dan mengupayakan, namun dalam RDP tersebut tidak beri jangka waktu kapan akan ada pengerjaan,” ujarnya.
Menurutnya, ada perjanjian 2 tahun lalu bersama pihak perusahaan akan menutup lubang bekas galian batubara tersebut. Namun hingga hari ini belum dilaksanakan.
Asri sapaan akrabnya menyampaikan, bahwa masyarakat kebingungan menyampaikan laporan tersebut akan tetapi ia bersama masyarakat terus berkomitmen melakukan upaya-upaya hukum agar keluhan mereka dapat tersampaikan.
“Kami berkomitmen tetap melakukan upaya-upaya hukum dan sejauh ini kami sudah layangkan surat beberapa instansi agar kembali merespon keluhan masyarakat, jika memang sampai saat ini tidak ada tanggapan kami bersama masyarakat turun akan melakukan aksi damai dan menutup akses jalan hauling,”katanya.
Ia berharap kepada pihak pemerintah provinsi Kalimantan Timur dan seluruh stakeholder menanggapi hal ini di karenakan akibat galian lubang tambang masyarakat setempat mengalami dampak yang luar biasa.
“Kami berharap kepada pemerintah provinsi Kaltim menanggapi permasalahan tersebut karena pemerintah merupakan harapan dan pundak masyarakat untuk mengadu,” tutupnya.