GMNI Kaltim Kecam Kekerasan Polisi Pada Warga Pulau Rempang-Galang Batam

- Jurnalis

Sabtu, 9 September 2023 - 22:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Infonusa.co, Samarinda – Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI Kaltim) Andi Muhammad Akbar mengecam tindakan aparat kepolisian yang represif terhadap warga Pulau Rempang-Galang, Batam. 

“Kita menyayangkan pengamanan yang berlebihan dari Kepolisian sehingga muncul korban di pihak warga,” ucap Alumni Universitas Mulawarman ini.

Dirinya menilai bahwa apa yang dilakukan warga adalah bagian dari kebebasan menyampaikan pandangan di muka umum untuk menyelamatkan hak hak dasarnya sebagai warga negara.

“Dan hal ini tertera jelas dalam pasal 28 UUD 1945,” ucapnya.

Represifitas aparat kepolisian terjadi dikarenakan masyarakat adat setempat menolak proyek strategis nasional Kawasan Rempang Eco City.

Kawasan seluas 17.000 hektare itu rencananya akan dijadikan kawasan industri, perdagangan jasa, dan pariwisata. Proyek itu masuk dalam program strategis nasional tahun ini, sesuai Permenko Bidang Perekonomian RI No. 7 Tahun 2023.

Pihaknya pun meminta agar pemerintah juga mengevaluasi Proyek Strategis Nasional yang justru menghilang hak hak dasar warga negara. Seperti yang terjadi di Rempang warga akhirnya harus menjadi korban atas proyek tersebut.

Dia menyebutkan seharusnya Proyek Strategis Nasional mestinya memberikan peluang lebih kepada masyarakat untuk meningkatkan derajat kehidupan dan kesejahteraannya bukan justru merampas apa yang sudah ada di masyarakat.

“Hal ini tentu perlu dievaluasi,” ucapnya.

Apalagi lanjutnya seringkali kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat terkesan selalu dipaksakan dengan menggunakan aparat keamanan.

“Negara selalu menggunakan gara-gara kekerasan untuk memuluskan berbagai bentuk kebijakan yang ditolak oleh masyarakat.

Pihaknya pun mengingatkan kepada Kepolisian Republik Indonesia agar menghentikan kekerasan kepada warga Pulau Rempang-Galang dan segera membebaskan warga yang ditangkap.

Berita Terkait

Tragedi Longsor Lempake Hanya Menyisakan Cerita Mendalam Seoarang Anak
Genangan Belum Surut, Ribuan Warga Bengkuring Bertahan dalam Banjir Selama Tiga Hari
Samarinda Diterjang Longsor Akibat Hujan Deras, Duka Menyelimuti Lempake
Pencarian ABK Hilang di Sungai Mahakam Berakhir, Tim SAR Temukan Korban
Maritim Muda Kaltim Ajak Masyarakat Dorong Pemerintah Untuk Rancang dan Ketok Palu Revitalisasi Jembatan Mahakam 1
Insiden Mahakam I, Reza Tekankan Penegakan Hukum dan Jaga Stabilitas Ekonomi : Butuh Pertimbangan
Perda Pengaturan Alur Sungai Mahakam Kembali Digulirkan, Ketua Bapemperda Berbicara
Sarkowi Minta Proses Hukum Tetap Profesional Usai Mutasi Kepala Gakkum LHK
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 13:13 WIB

Tragedi Longsor Lempake Hanya Menyisakan Cerita Mendalam Seoarang Anak

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:46 WIB

Genangan Belum Surut, Ribuan Warga Bengkuring Bertahan dalam Banjir Selama Tiga Hari

Senin, 12 Mei 2025 - 22:45 WIB

Samarinda Diterjang Longsor Akibat Hujan Deras, Duka Menyelimuti Lempake

Minggu, 11 Mei 2025 - 16:31 WIB

Pencarian ABK Hilang di Sungai Mahakam Berakhir, Tim SAR Temukan Korban

Jumat, 2 Mei 2025 - 07:56 WIB

Maritim Muda Kaltim Ajak Masyarakat Dorong Pemerintah Untuk Rancang dan Ketok Palu Revitalisasi Jembatan Mahakam 1

Berita Terbaru