Infonusa.co, Samarinda – Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Samarinda memberikan apresiasi terhadap jajaran Polresta Samarinda yang berhasil menangkap oknum pelaku tambang ilegal di kawasan Muang Dalam.
Penangkapan tersebut menjadi kabar baik bagi warga Kota Tepian yang selama ini mengaku resah dengan adanya kegiatan tambang ilegal.
Menurut Ketua HMI Cabang Samarinda melalui Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah Muhammad Rafik menyebutkan bahwa kegiatan yang merugikan masyarakat tentunya perlu untuk ditindak tegas agar tidak menimbulkan keresahan lainnya terkhusus bencana alam.
“Kita apresiasi kinerja kepolisian yang berhasil menangkap pelaku tambang ilegal di Muang Dalam, tapi kita juga mendorong agar semua oknum dapat ditangkap,” tegas Kabid PPD HMI Samarinda, Jumat (26/5/2023).
Rafik menilai kegiatan tambang yang diduga Ilegal di kawasan Muang Dalam diduga menjadi salah satu penyebab banjir di Kota Samarinda. Sebab, kawasan yang seharusnya menjadi daerah resapan air seperti Bendungan Lempake justru telah dipenuhi sedimentasi yang diduga akibat limbah dari pertambangan yang tidak mempunyai izin.
Berdasarkan data Badan Wilayah Sungai pada tahun 1999 waduk benanga lempake mampu menampung air hingga 1.323.000 meter kubik. Sedangkan pada 2018 hanya dapat menampung 430.000 meter kubik.
“Kan ada prediksi dari BWS yang mengatakan kalau 2027 itu waduk benanga lempake sudah tidak berfungsi. Kita justru menduga pelaku tambang ilegal menyumbang sedimentasi ke bendungan sehingga mempengarugi tampungan air,” jelas Rafik.
Selain itu, apabila waduk benanga dibuka dalam kondisi hujan deras otomatis beberapa wilayah akan terendam banjir dengan ketinggian yang cukup parah, terkhusus wilayah lempake dan mugirejo.
“Seperti kemarin, banjir sampai dada orang dewasa, artinya seluruh pejabat berwenang harus buka mata akan bencana alam ini,” paparnya.
Mahasiswa Unmul tersebut mendorong agar Pemerintah Kota Samarinda, Pemerintah Provinsi untuk melakukan koordinasi ke Pemerintah Pusat sebagai upaya pencegahan terhadap bencana Banjir di masa depan.