Infonusa.co, Samarinda – Dalam upaya untuk memastikan keadilan pendidikan di Kalimantan Timur, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Kurniawan, mengeluarkan imbauan tegas kepada semua sekolah di provinsi tersebut. Ia menegaskan bahwa praktik menahan ijazah siswa sebagai jaminan pembayaran biaya pendidikan harus dihentikan segera.
Muhammad Kurniawan menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan bahwa setiap siswa di Kalimantan Timur memiliki akses yang adil dan setara terhadap pendidikan.
“Kami ingin menghindari praktik yang tidak etis di mana sekolah menggunakan ijazah sebagai tekanan untuk membayar biaya pendidikan. Ini bukanlah praktik yang sesuai dengan prinsip keadilan,” ujar Muhammad Kurniawan.
Menurutnya, pendidikan adalah hak dasar setiap anak, dan tidak boleh ada hambatan finansial yang menghalangi mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Imbauan ini juga diwarnai dengan ketegasan Disdikbud Kaltim dalam mengawasi pelaksanaannya. Sekolah-sekolah yang melanggar imbauan ini akan dikenai sanksi tegas. Muhammad Kurniawan juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam mengawasi dan melaporkan jika menemukan sekolah yang masih menerapkan praktik menahan ijazah siswa.
“Kami mengajak partisipasi aktif dari masyarakat. Tolong laporkan jika menemukan sekolah yang melakukan praktik menahan ijazah siswa,” tegasnya.
Imbauan ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak, termasuk organisasi pendidikan dan masyarakat sipil. Mereka berharap bahwa langkah ini akan menciptakan perlindungan lebih besar bagi siswa-siswa di Kalimantan Timur dan memastikan bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas utama di provinsi tersebut.
