Infonusa.co, SAMARINDA – Dalam meningkatkan kemandirian bagi penyandang disabilitas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim berkomitmen menjamin peluang kerja bagi mereka setelah lulus sekolah.
Pengawas Pendidikan Khusus Disdikbud Kaltim, Sapi’i menyampaikan, upaya ini sangat penting guna memberikan kesempatan bagi anak-anak disabilitas dalam bekerja serta proses untuk penyetaraan.
“Maka dari itu kita ingin anak-anak ini bisa masuk dalam dunia kerja dengan melakukan kerjasama dengan beberapa instansi publik maupun swasta,” ucap Sapi’i.
Dia menerangkan, Diskdikbud Provinsi Kaltim tiap tahun selalu mengadakan pertemuan dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) serta beberapa tenaga kerja guna membahas masa depan anak-anak disabilitas pasca lulus dari sekolah formal.
“Kita ingin bisa memberikan kesempatan yang setara bagi anak-anak disabilitas di dunia kerja, dan ini upaya yang terus kita lakukan dan ditingkatkan,” sebutnya.
Sapi’i mengungkapkan, Diskdikbud Kaltim berkomitmen setelah anak-anak tersebut lulus, pekerjaan mereka sudah dijamin.
Dengan beberapa lapangan kerja yang disiapkan, salah satunya di instansi publik jadi anak-anak disabilitas itu bisa mendaftar di beberapa posisi seperti pegawai perpustakaan maupun cleaning service.
“Kerjasama itu juga terjalin dengan perusahaan swasta, seperti salah satu SLB Samarinda yang bekerja sama dengan United Tractors untuk memberikan pelatihan, meskipun pekerjaannya terfokus pada membersihkan AC, tetapi ini bisa membantu mereka di masa depan,” ujarnya.
Selain itu, dia menyebutkan banyak anak-anak disabilitas yang telah bekerja di beberapa instansi publik, mulai dari SLB hingga menjadi pegawai honorer di Pemprov Kaltim.
“Tentunya ini sesuai dengan peraturan tenaga kerja yang mewajibkan pemberian peluang kerja bagi penyandang disabilitas, baik di lembaga pemerintah maupun swasta,” jelasnya.
Dia menjelaskan, bagi lembaga pemerintahan saja minimal ada 2 persen dari total seluruh tenaga kerja yang seharusnya adalah anak berkebutuhan khusus (ABK), sementara untuk instansi swasta hanya berkisar sekitar 1 persen saja.
Sapi’i berharap, dengan berbagai upaya tersebut anak-anak disabilitas bisa lebih mandiri, serta meningkatkan kesejahteraan mereka. Karena anak-anak disabilitas itu memiliki hak dan kesempatan yang sama seperti anak-anak lainnya.