Infonusa.co, Samarinda – Penting untuk menopang sektor pertanian, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Bagus Susetyo berharap bendung gerak Sungai Talake di perbatasan Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser segera dibangun.
“Bendung gerak Sungai Talake berpengaruh besar pada peningkatan hasil panen petani di Kecamatan Babulu, sebab selama ini pengairan sawah petani menggunakan sistem tadah hujan,” kata Anggota Komisi III DPRD Kaltim itu.
Legislator Kaltim dari daerah pemilihan Balikpapan itu menerangkan, bendung gerak Sungai Talake merupakan salah satu proyek strategis nasional yang telah direncanakan sejak lama, namun belum terealisasi hingga saat ini. Padahal, bendung gerak Sungai Talake dapat meningkatkan luas lahan sawah yang ada di Kecamatan Babulu dan sekitarnya.
“Kami mengusulkan agar bendung gerak Sungai Talake bisa dibangun oleh Pemerintah Provinsi Kaltim dengan anggaran Rp 2 triliun,” sebut Bagus
Lebih lanjut, dipaparkannya, bendungan seluas 74,307 hektare mencakup Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Paser bisa diperluas, sehingga nantinya akan mampu mencetak sawah-sawah petani baru di Kabupaten PPU dan Paser, hingga 4.000 hektare.
“Bendung gerak Sungai Talake merupakan upaya strategis agar Kaltim bisa meningkatkan produksi gabah,” ungkap Bagus.
Ia menjelaskan, pembangunan bendung gerak Sungai Talake juga dapat memberikan manfaat lain, seperti mengatasi banjir, mengendalikan sedimentasi, dan meningkatkan kualitas air sungai.
Tak hanya itu, bendung gerak Sungai Talake juga dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 1,5 megawatt.
Ia berharap pemerintah pusat dapat mendukung pembangunan bendung gerak Sungai Talake, karena ini merupakan kepentingan untuk masyarakat Kaltim, khususnya petani di Kecamatan Babulu dan sekitarnya.
“Kami tidak ingin bendung gerak Sungai Talake hanya menjadi wacana tanpa realisasi,” pungkas Bagus.