Infonusa.co, Samarinda – Himpunan Mahasiswa Akuakultur (HIMAKUA) Universitas Mulawarman (UNMUL) Samarinda menggelar Kuliah Umum Dialog Akuakultur yang merupakan rangkaian kegiatan dari program Aquatic Festival (AFEST) yang ke-VI di gedung Prof. Masjaya Unmul, pada Kamis (19/10/2023)
Sebagai informasi, program Aquatic Festival merupakan program kerja yang dimiliki oleh Himakua Fpik Unmul yang sudah terlaksa selama 6 (enam) tahun guna meningkatkan kreatifitas mahasiswa dibidang akademik dan non-akademik juga sebagai wadah untuk menyalurkan inovasi terbaru yang dapat menunjang karya yang bermanfaat bagi mahasiswa maupun masyarakat.
Aquatic Festival dalam rangkaian kegiatannya menggelar Kuliah Umum Dialog Akuakultur yang ditujukan kepada Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman. Gelaran Dialog Akuakultur kali ini mengusung tema “Blue Economy : Strategi Pemanfaatan Sektor Perikanan Berkelanjutan sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN)”.
Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi serta wawasan terhadap mahasiswa fakultas perikanan dan ilmu kelautan unmul tentang Blue Economy dalam sektor perikanan dibidang ekonomi dan ekologi.
Dalam gelaran Dialog Akuakultur tersebut menghadirkan beberapa narasumber yaitu Rektor Universitas Mulawarman yang diwakilkan oleh bapak Aditya Irawan, S.Pi., M.Si selaku Staff Khusus Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni yang juga akademisi FPIK Unmul, Nurfadly selaku CEO Bidfish , serta menghadirkan pemantik yaitu Muhammad Riduan selaku ketua Maritim Muda Kalimantan Timur yang juga sebagai Duta Ekonomi Biru IKN .
Ketua Umum Himakua Fpik Unmul, Muhammad Ikhsan menyampaikan bahwa, diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk memberikan bekal pengetahuan kepada mahasiswa budidaya perairan dalam menghadapi tantangan Ibu Kota Nusantara dalam sektor perikanan.
“Dengan adanya Dialog Akuakultur ini yang membahas tentang ekonomi biru sebagai penyangga IKN, saya berharap para peserta dapat memberikan inovasi terbaru dalam sektor perikanan untuk menghadapi tantangan IKN,” ucapnya
Lanjutnya, kenapa kami mengambil pembahasan blue ekonomy sebagai penyangga IKN karena melihat besarnya potensi perikanan yang ada di Kaltim membuat peluang para mahasiswa/i fakultas perikanan khususnya jurusan budidaya perairan sangat besar dan luas untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di kaltim yang akan menjadi Ibu Kota Nusantara.
Staf Khusus Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni bapak Aditya Irawan, S.Pi., M.Si selaku narasumber menyampaikan, ia sangat mengapresiasi kegiatan yang dijalankan oleh Himakua Fpik Unmul yang ia anggap sebagai langkah awal dalam menghadapi tantangan IKN dalam sektor perikanan, khususnya kepada peserta yang hadir untuk bersiap siap dalam menghadapi ekonomi biru terutama di IKN nantinya, yang perlu kita tampakkan dalam kesiapan kita adalah dalam melihat secara ekologis yang berkelanjutan.
“Karena ekonomi itu tidak akan mungkin survive ketika dia tidak berkelanjutan, karena kita mahasiswa perikanan kita pasti di ekonomi biru dan pijakan kita pasti disana apapun yang kita lakukan itu pasti ekonomi biru. Maka temukanlah passion dan talent kalian,” tuturnya.
Begitu pula dengan CEO Bidfish Nurfadly selaku pelaku usaha dalam bidang perikanan yang memberikan motivasi kepada mahasiswa/i budidaya perairan untuk berani terjun sebagai pengusaha di bidang perikanan itu sendiri. untuk teman teman mahasiswa budidaya perairan selaku orang orang perikanan harus memiliki bayangan untuk kedepannya dalam menyongsong kekuatan ekonomi di kaltim yang akan menjadi Ibu Kota Nusantara.
“Jadi berani dan nekat saja dalam memulai dari apa yang sudah di cita citakan apapun itu baik dalam pelaku usaha atau bagian bagian yang lain dalam sektor perikanan,” ungkapnya.
Dialog Akuakultur mendapatkan respon yang positif dari para narasumber dan juga pemantik yang telah hadir mengisi kegiatan tersebut. Pemantik dari Dialog Akuakultur Muhammad Riduan memberikan kesimpulan terkait hasil dari hasil pembahasan yang sudah disampaikan oleh narasbumber, ia menyampaikan bahwasanya ternyata orang orang perikanan bersentuhan langsung oleh ekonomi biru yang dimana dibutuhkan untuk perkembangan ekonomi negara indonesia.
“Kita punya peluang untuk meningkatkan jiwa pendidikan, jiwa penilitian, bahkan jiwa pengabdian kepada masyarakat dibidang apapun,” ungkapya.
Lanjutnya, ia juga mengajak mahasiswa/i yang hadir pada Dialog Akuakultur untuk bergabung dan ikut dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Himakua Fpik Unmul.