Infonusa.co, Samarinda – Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, belum dirasakan oleh seluruh sekolah di Kota Samarinda.
Diketahui program tersebut telah berjalan selama lebih dari 3 bulan, namun realisasi program tersebut ternyata baru berjalan di satu kecamatan, yaitu Samarinda Utara.
Hal tersebut disampaikan oleh perwakilan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah Samarinda Utara, Muhammad Sirajul pada, Jumat (02/05/2025). Menurutnya, saat ini baru terdapat satu titik dapur yang aktif menyalurkan makanan bergizi ke sepuluh sekolah di kawasan tersebut.
“Sekarang baru satu titik, di mana satu dapur mendistribusikan ke sepuluh sekolah,” ucap Sirajul.
Sebanyak 3.005 peserta didik telah tercatat sebagai penerima manfaat program MBG di Samarinda Utara. Mereka tersebar di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah kejuruan.
Rinciannya meliputi TK Bunayya sebanyak 55 siswa, TK Salsabila 52 siswa, SDN 004 sebanyak 510 siswa, SMP Islam Al Hafizh 121 siswa, MTs Al-Ghazali 10 siswa, SMKN 16 sebanyak 384 siswa, PPTQ Daarul Falaah 248 siswa, SDN 003 sebanyak 885 siswa, SMPN 29 sebanyak 668 siswa, dan MTs Darussalam dengan 72 siswa.
Namun, pelaksanaan program ini di lapangan masih menemui sejumlah kendala. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah pengaturan waktu distribusi makanan, terutama pada hari Jumat yang memiliki keterbatasan waktu karena harus selesai sebelum ibadah salat Jumat dimulai.
“Distribusi di hari Jumat memang menjadi kendala. Karena sebelum salat Jumta, sudah harus didistribusikan,” ungkapnya.
Selain itu, pasokan bahan baku juga menjadi persoalan tersendiri. Ketersediaan beberapa komoditas penting, seperti buah-buahan, belum bisa dipastikan secara konsisten.
“Bahan baku juga jadi kendala. Ada beberapa komoditas yang tidak bisa kami dapatkan secara kontinu. Contohnya buah pisang, kadang hari ini ada, tapi besok belum tentu tersedia,” kuncinya