Kepergian Prof. Sarosa: Sosok Penggerak Ilmu Hukum di Tanah Borneo

- Jurnalis

Jumat, 2 Mei 2025 - 14:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Unmul Berduka, Pendiri Fakultas Hukum Prof. H. Sarosa Hamongpranoto, Meninggal Dunia

Unmul Berduka, Pendiri Fakultas Hukum Prof. H. Sarosa Hamongpranoto, Meninggal Dunia

Infonusa.co, Samarinda – Kabar duka datang dari dunia pendidikan di Samarinda, tepatnya Universitas Mulawarman (Unmul). Diketahui Prof. H. Sarosa Hamongpranoto, yang merupakan guru besar, berpulang ke pangkuan Ilahi di umur 78 tahun. Beliau berpulang di rumah kediamannya di Jalan Pramuka 19 No.52, Jumat, 2 Mei 2025 pukul 03.27 Wita.

Unmul merasakan duka yang mendalam, sebab Prof. Sarosa merupakan salah satu tokoh penting berdirinya Fakultas Hukum Unmul di Samarinda. Hal tersebut menjadi langkah awal agar seluruh mahasiswa dapat menempuh pendidikan hukum di Kalimantan Timur (Kaltim).

Rektor Universitas Mulawarman, Prof. Abdunnur, mengenang panjang perjalanan almarhum. Dia menceritakan bahwa dedikasi Prof. Sarosa terhadap dunia pendidikan sudah terlihat sejak awal 1970-an.

Pada 1973, Prof. Sarosa menerima tawaran untuk menjadi dosen honorer dan mengajar mata kuliah Sosiatri di Unmul Cabang Balikpapan. Tiga tahun kemudian, dia diangkat menjadi dosen tetap sekaligus dipercaya memimpin sebagai Ketua Jurusan Ilmu Sosiatri, atau yang lebih dikenal dengan nama Ilmu Kesejahteraan Sosial.

Lalu, pada 1985, ketika seluruh cabang Unmul disatukan di Samarinda, Prof. Sarosa ikut hijrah ke Kota Tepian.

“Prof. Sarosa lalu dipercaya menjadi Pembantu Rektor III hingga 1992, sebelum kemudian menjabat sebagai Pembantu Dekan I di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) dari 1993 hingga 2003,” jelasnya, pada Jumat (02/04/2025).

Namun kontribusi terbesarnya lahir dari sebuah keresahan. Kala itu, dia melihat bahwa di tengah pesatnya pembangunan dan pertumbuhan bisnis di Kaltim, Unmul belum memiliki program studi Ilmu Hukum.

Prof. Sarosa, lanjut dia, menyadari bahwa kampus hijau ini membutuhkan institusi yang dapat mencetak lulusan yang memahami seluk-beluk hukum, bisnis, agraria, hingga lingkungan.

Tak tinggal diam, ketika Prof. Sarosa menghadap rektor dan mengusulkan pendirian program studi Ilmu Hukum. Usulan itu disetujui. Tiga konsentrasi awal dibuka, yakni Hukum Bisnis, Hukum Agraria, dan Hukum Lingkungan.

“Namun masih ada satu ganjalan. Karena berada di bawah Fisipol, para lulusannya hanya memperoleh gelar S.Sos, bukan S.H. Sejak saat itu, mendiang almarhum terus mendorong agar prodi ini berdiri sendiri,” katanya.

Perjuangannya membuahkan hasil. Sekitar tahun 2000, Fakultas Hukum Unmul akhirnya resmi berdiri sebagai fakultas mandiri. Bahkan kini telah berkembang dengan program magister, menjadikannya lembaga pendidikan hukum yang mapan dan dihormati di Kaltim.

Tidak berhenti di sana, pada 2003 hingga 2007, Prof. Sarosa menjabat sebagai Pembantu Rektor II. Kemudian di tahun 2007, dia memimpin Program Magister Ilmu Hukum di fakultas yang pernah dirintisnya.

“Hingga 2012, beliau tetap aktif sebagai Ketua Badan Kajian Hukum dan Sosial Kemasyarakatan Unmul,” terangnya.

Meski pernah menduduki berbagai jabatan penting, Prof. Sarosa tetap menyebut dirinya seorang dosen. Almarhum percaya, seorang pendidik sejati tak perlu mengejar jabatan.

“Tugas dosen, katanya, adalah mendidik, meneliti, dan mengabdi sebagaimana amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ihwal Abdunnur.

Senada, Dosen Fakultas Hukum Unmul, Prof. Muhamad Muhdar, mengenangnya sebagai sosok yang penuh teladan.

“Sebagai sosok paling senior di Fakultas Hukum, kami semua mengenal beliau dengan baik. Beliau memberi kontribusi besar, bukan hanya secara struktural, tetapi juga dalam membentuk moral dan semangat dosen-dosen muda,” ucapnya.

Prof. Muhamad Muhdar menilai almarhum memperlihatkan kegigihan yang terus mengabdi di dunia pendidikan, bahkan hingga akhir hayatnya untuk masyarakat Kaltim melalui Unmul.

“Secara pribadi sebagai guru dan teman berdiskusi. Tentu saja secara pribadi merasa kehilangan, selamat jalan Prof, petua-petuah untuk kebaikan akan kami teruskan,” tandasnya.

Berita Terkait

Tragedi Longsor Lempake Hanya Menyisakan Cerita Mendalam Seoarang Anak
Genangan Belum Surut, Ribuan Warga Bengkuring Bertahan dalam Banjir Selama Tiga Hari
Samarinda Diterjang Longsor Akibat Hujan Deras, Duka Menyelimuti Lempake
Pencarian ABK Hilang di Sungai Mahakam Berakhir, Tim SAR Temukan Korban
Pecah! Gema Fest Samarinda Bertajuk 3 Top Stars Berlangsung Sukses dan Meriah
Samarinda Digemparkan Video Kekerasan Anak, TRC PPA dan Polisi Turun Tangan
“3 Top Stars” di Gema Fest Siap Guncang Bumi Etam, Jangan Lewatkan!
Kunjungi Ketua DPRD Samarinda, Hipmi Kaltim Sarankan Pembentukan Perda Kewirausahaan
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 13:13 WIB

Tragedi Longsor Lempake Hanya Menyisakan Cerita Mendalam Seoarang Anak

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:46 WIB

Genangan Belum Surut, Ribuan Warga Bengkuring Bertahan dalam Banjir Selama Tiga Hari

Senin, 12 Mei 2025 - 22:45 WIB

Samarinda Diterjang Longsor Akibat Hujan Deras, Duka Menyelimuti Lempake

Minggu, 11 Mei 2025 - 16:31 WIB

Pencarian ABK Hilang di Sungai Mahakam Berakhir, Tim SAR Temukan Korban

Sabtu, 10 Mei 2025 - 23:57 WIB

Pecah! Gema Fest Samarinda Bertajuk 3 Top Stars Berlangsung Sukses dan Meriah

Berita Terbaru