Infonusa.co, Samarinda – Ketua Komisi IV DPRD Samarinda, Sri Puji Astuti, memperjuangkan perbaikan kondisi kota untuk lebih ramah terhadap anak-anak di Samarinda, meskipun telah meraih pengakuan sebagai Kota Layak Anak (KLA).
Dalam pernyataannya pada Selasa (07/11/23), Sri Puji Astuti menyampaikan kekhawatiran terhadap kondisi kehidupan masyarakat di Samarinda, khususnya terkait sektor pendidikan. Ia menyoroti masih adanya anak-anak yang putus sekolah, yang menunjukkan bahwa standar kelayakan Kota Layak Anak dalam kota tersebut belum sepenuhnya terpenuhi.
“Kalo kita bicara strategi atau standar dari kota layak anak kita belum, di lihat dari kondisi kehidupan masyarakat Samarinda, apalagi pendidikannya masih ada anak yang putus sekolah,” ungkapnya.
Puji mengungkapkan, bahwa saat ini sudah ada upaya dan ia merasa besyukur sebab pada capaian ini semua orang telah memberikan kontribusi yang baik.
“pemerintah harus berkerja sama untuk bagaimana kita menciptakan kota layak anak, dan juga bagaimana orang tua menciptakan sebuah rumah yang nyaman untuk anak,” tuturnya.
Lebih lanjut, terkait Bullying yang bisa berpengaruh buat kota layak anak. Ini menjadi perhatian bagi semua stakeholder bahwa keseluruhannya memang harus berkontribusi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi.
“Bullying ini bukan terjadi hanya disamarinda tetapi hampir di seluruh Indonesia, bullying tidak bisa di biarkan begitu saja, kita bisa lakukan konsultasi dan penanganan jika memang Harus ada tindakan hukum ya harus ditangani itukan termasuk upaya,” pungkasnya.
Politikus Partai Demokrat ini berharap, pemkot harusnya bisa lebih serius lagi dengan banyaknya problem ini karena tentu bisa mempengaruhi penilaian sebagai kota layak anak. (Mr/adv)