infonusa.co, Samarinda – Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun mendorong para petani di Kalimantan Timur (Kaltim) untuk tingkatkan produksi hasil pertanian.
“Kami mendorong agar petani di Kaltim dapat meningkatkan produksi hasil pertanian, karena ke depan kebutuhan pangan dari hasil pertanian semakin meningkat,” ujar Muhammad Samsun.
Samsun mengatakan DPRD Kaltim secara kelembagaan pasti juga mendukung penuh program Pemprov Kaltim dalam menguatkan sektor pertanian di Kaltim. Salah satu programnya adalah pupuk bersubsidi dan program bantuan lainnya seperti alat mesin pertanian (Alsintan).
Menurut Samsun, permasalahan pupuk memang hal mendasar dan tantangan terbesar bagi petani, mulai dari harganya yang tinggi sampai kelangkaan di pasaran. Oleh karena itu sangat diperlukan upaya pemerintah untuk mengendalikan harga pupuk dengan program bantuan pupuk ke kelompok petani ataupun penyaluran program pupuk bersubsidi.
“Masyarakat sangat resah ketika padi atau tanaman pangan lainnya masuk waktu pemupukan tapi pupuk tidak ada kalau pun ada harganya sangat mahal dan itu pasti mempengaruhi kualitas hasil panen,” terang Anggota Dewan Daerah Pemilihan (Dapil) Kutai Kartanegara (Kukar) itu.
Selain permasalahan pupuk menurut Samsun masyarakat juga membutuhkan alat dan mesin pertanian. Contohnya di Desa Panca Jaya, Kecamatan Muara Kaman, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kebutuhan utama petani terhadap Alsintan itu mesin bajak kering dan mesin panen, semestinya ada 4 sampai 5 mesin dalam sekali panen dan ketersediannya masih kurang.
Alsintan yang menunjang pertanian kurang, ini menyebabkan biaya produksi besar dan kualitas panen jadi menurun sehingga harus bergantian dengan desa lain yang memiliki Alsintan, imbuhnya.
Anggota Dewan dari Fraksi Partai PDIP itu menjelaskan bahwa dirinya memiliki usulan konsep untuk tingkatkan produksi hasil pertanian. Dia berharap petani tidak hanya menanam satu jenis tanaman saja, bisa melakukan sistem tumpang sari. Ada sawah, ada tanaman hortikultura, sekaligus ada kebun buah buahan. Misalnya di bagian bawah ditanam sayur-sayuran, di bagian atas di tanam jambu kristal atau buah alpukat.
“Jadi panen tersistem, ada panen mingguan, bulanan dan tahunan, sehingga penghasilan petani menjadi lebih besar,” jelasnya.
Samsun mengingatkan agar petani jangan lagi berpikir untuk menjual tanah kebun dan sawah ke perusahaan tambang. Peluang di sektor pertanian cukup potensial kedepannya dalam menyambut IKN. Akan ada sekitar 1,5 juta PNS, TNI dan Polri pindah ke Kaltim, yang pasti membawa keluarga mereka. Hal ini tentunya akan menyebabkan peningkatan kebutuhan pangan di Kaltim.
“Perkiraan ada 6 juta penduduk baru yang nantinya masuk ke Kaltim. Ini menjadi peluang besar bagi petani karena pangsa pasarnya jelas, Saya optimis daerah Muara Kaman di Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai lumbung pangan, bukan lagi angan-angan,” tutupnya.(MF/Adv/DPRDKaltim)