infonusa.co, Samarinda – Ketua Komisi III DPRD Samarinda, Angkasa Jaya menyebutkan rencana pembangunan antara Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim kerap tidak sinkron.
“Inikan budaya lama, kadang siapapun wali kota nya dan siapapun gubernurnya pasti sering terjadi ketidaksinkronan rencana pembangunan,” ujarnya saat usai rapat. Senin, (17/1/2023).
Salah satu contohnya yakni pembangunan yang berada di Vorvo yang sempat viral beberapa waktu lalu. Pemprov ingin bangun mini soccer, sedangkan Pemkot ingin bangun kolam retensi.
Selain pembangunan mini soccer, pembangunan drainase juga kerap terjadi perbedaan antara Pemprov dan Pemkot yang mengakibatkan adanya perbedaan perencanaan.
“Kalau sebagian drainase dibangun oleh Pemprov, sebagian dibangun oleh Pemkot kalau dikoneksikan kan bagus ya, tapi setelah saat ditinjau ternyata ada perbedaan, mungkin konsultannya beda ya,” ungkapnya.
“Kalau beda begitu bagaimana nanti alirannya, bisa jadi kedalaman dan lebarnya nya berbeda, ini yang kita tidak ingin terjadi” tambahnya.
Angkasa menilai hal ini tentu menjadi sebuah PR yang harus dievaluasi bersama antara Pemprov dan Pemkot sehingga sebuah bangunan yang sudah direncanakan nanti bisa sinkron dan sesuai dengan perencanaan serta menghasilkan proyek yang berkualitas baik.
“Pemkot dan Pemprov seharusnga duduk bareng kalau ingin melakukan pembangunan, supaya terjadi sinkronisasi,” pungkasnya.(HN/ADV/EKO)