Infonusa.co, Samarinda – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Seno Aji sampaikan beberapa catatan kritik dari fraksi-fraksi di Parlemen Kaltim kepada kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov).
Pertama, mengenai anggaran budidaya pertanian yang diharapkan dapat dialokasikan lebih pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2023 ini.
“Ada beberapa fraksi yang meminta supaya dapat lebih dibesarkan anggarannya,” papar Seno kepada awak media, Senin (6/11/2023).
Kedua, di sektor pendidikan, Seno mengungkapkan, anggaran yang dialokasikan sebesar 20 persen dari APBD atau sebesar Rp4,3 triliun untuk pendidikan dinilai masih kurang maksimal, sehingga Pemprov Kaltim diharapkan dapat memaksimalkan daya serap anggaran tersebut.
“Jadi diharapkan kepada Disdikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) dapat memberikan perhatian khusus terutama kepada infrastruktur pendidikan kita,” ujarnya.
Selanjutnya bergeser pada bidang infrastruktur yang dinilai masih kurang maksimal juga diharapkan mendapatkan perhatian yang, terutama mengenai akses jalan milik Pemprov Kaltim. Sejumlah fraksi menuntut agar jalan-jalan di Kaltim dapat masuk pada kategori jalan mantap.
“Berikutnya infrastruktur terutama jalan dari Kubar ke Mahulu jalan dari Tenggarong ke Tabang mohon segera difasilitasi. Jadi ada beberapa item itu dan sudah dijawab,” terang Seno.
Terakhir mengenai pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat juga disampaikan oleh salah satu fraksi. Seno menjelaskan kebutuhan dasar yang dimaksud itu berupa penyediaan listrik di daerah-daerah yang kurang mendapatkan perhatian.
Setidaknya tercatat sebanyak 211 desa di Kaltim yang belum teraliri listrik, hal itu juga menjadi salah satu poin penting yang disampaikan.
“Salah satunya masalah listrik, DPRD meminta 211 desa itu dapat dialiri listrik dan kita sudah rapat dengan ESDM Kaltim untuk memberikan anggaran lebih di murni 2024 agar semua desa teraliri listrik,” tandasnya. (Mr/adv)