Halo Nusantara, Sosialisasi pencegahan narkotika dan obat-batan sangat penting. Pasalnya, barang haram itu merusak pola pikir. Hal itu diungkap Bagus Susetyo, Ketua Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur, saat melakukan Sosialisasi Peraturan Daerah Provinsi Kaltim Nomor 07 Tahun 2017 tentang Fasilitasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika di Rukun Tetangga 10, Kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, Sabtu 1 Oktober 2022.
Katanya, selain memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya narkoba, sosialisasi ini juga sebagai ajang silaturahmi antara masyarakat dan legislator.
Pada kesempatan itu, Bagus Susetyo bahkan sempat menyampaikan sejumlah program Pemerintah Provinsi Kaltim yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Diantaranya Beasiswa Kaltim Tuntas, bantuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, hingga bantuan bagi kelompok wanita tani.
“Setiap tahun Pemprov Kaltim mengalokasikan dana kurang lebih Rp150 miliar untuk beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa. Pemrov Kaltim juga membantu UMKM hingga kelompok bagi wanita tani untuk budidaya kolam ikan hingga tanaman pertanian yang difasilitasi oleh Partai Gerindra,” ujarnya.
Sementara itu, Badan Narkotika Nasional Kota Balikpapan Risnoto menyatakan, Presiden Joko Widodo telah menetapkan bahwa Indonesia darurat Narkoba. “Indonesia termasuk salah satu negara yang darurat narkoba sebab tingginya tingkat prevalensi narkoba setiap tahunnya. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada pak Bagus selaku anggota DPRD Kaltim yang telah memberikan kesempatan kepada BNN untuk ikut melakukan sosialisasi tentang bahaya narkotika ini,” ujarnya.
Menurut Risnoto, kondisi geografis Indonesia sangat rawan peredaran narkoba sebab mayoritas terdiri dari laut termasuk wilayah Kaltim dan Balikpapan khususnya. “Sekarang ini para bandar lebih banyak memilih wilayah laut sebagai tempat peredaran narkoba karena peredaran lewat udara (pesawat, Red.) mudah terdeteksi,” terangnya.
Apalagi, lanjut Risnoto, Kota Balikpapan akan menjadi penyangga Ibu Kota Negara sehingga jumlah pendatang semakin banyak sehingga tidak menutup kemungkinan para pendatang tersebut mengedarkan narkoba. “Marilah kita sama-sama membantu melakukan pencegahan peredaran narkoba karena dengan adanya IKN banyak pendatang yang mengunjungi Blaikpapan,” katanya.
Risnoto menegaskan, narkoba telah menjadi bisnis karena harganya mahal hingga mencapai jutaan rupiah pergram. Sedangkan sasaran utama para pengedar narkoba ini adalah anak muda. Mereka sengaja merusak mental generasi muda sebagai penerus kepemimpinan bangsa. “Ya, targetnya anak muda, makanya sebagai orang tua harus ikut mengawasi anak-anaknya karena kalau sudah kecanduan narkoba agak sulit disembuhkan, hanya bisa direhabilitasi untuk dipulihkan,” paparnya.
Risnoto menambahkan, peredaran narkoba di negeri ini semakin parah sehingga perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan seluruh masyarakat. “Dari beberapa pengedar yang berhasil ditangkap BNN dan aparat. Mereka mengaku Balikpapan akan dijadikan market (pasar) narkoba dengan sasaran anak-anak muda yang sering nongkrong di cafe-cafe sebab Balikpapan,” akunya.
Untuk diketahui, dalam sosper ini, Bagus Susetyo didampingi sejumlah narasumber. Selain Kepala BNN Kota Balikpapan Risnoto, hadir pula Pelaksana Tugas Lurah Kariangau Zulfandi Syam, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kariangau Bejo Prawiro Utomo, Pengurus Cabang Partai Gerindra Kota Balikpapan Basri, serta Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat. (Im/Adv)