Infonusa, Samarinda – Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timut (Kaltim), Sutomo Jabir mengatakan bahwa anggaran 20 persen yang dialokasikan untuk pendidikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim belum dikelola secara maksimal.
Sejauh ini menurut Jabir yang juga merupakan Ketua Panitia Khusus (Pansus) Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur itu, selama masa kerja, Pansus telah memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim terkait realisasi anggaran yang belum mencapai kata maksimal sebab berdasarkan temuan di lapangan masih ada pembangunan sarana infrastruktur yang belum merata.
“Ini kan porsi 20 persen wajib menurut regulasi dan kita berharap anggarannya ini kemudian bisa maksimal diberikan,” tutur Jabir, saat diwawancarai awak media, Kamis (25/5/2023).
Ia mencontohkan dari sektor beasiswa yang juga masih kurang merata terutama pada sekolah yang berada di daerah pinggiran atau pedalaman karena minimnya akses informasi.
“Belum lagi sapras sekolah, banyak kegiatan yang dilakukan belum merata seperti digitalisasi,” sambungnya.
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menilai, alokasi anggaran 20 persen dari APBD Kaltim merupakan nilai yang begitu banyak untuk pengembangan pendidikan di Benua Etam, akan tetapi melihat dari kondisi nyata perkembangan itu belum terlihat jelas baginya.
“Menurut saya belum maksimal meski sudah dianggarkan sangat banyak tapi pengaruhnya belum kelihatan,” tutupnya. (ARF/Adv/DPRDKaltim)