Infonusa.co, Samarinda – Kebutuhan daging dipasok dari luar daerah, Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Sapto Setyo Pramono mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk mengembangkan sektor peternakan di Benua Etam.
Sapto mengungkapkan, selama ini sebagian besar daging atau bahkan hewan hasil peternakan di Kaltim masih datang dari luar daerah, seperti dari NTT, Sulawesi, Jawa dan NTB.
Pihaknya menilai bahwa, seharusnya Pemprov Kaltim memiliki komitmen intuk meningkatkan produktifitas ternak sapi dan jenis hewan pedaging lainnya di daerah sendiri.
“Dari total kebutuhan pangan kita, termasuk kebutuhan daging, sekitar 75 persen masih bergantung kepada daerah luar Kaltim. Seharusnya pemerintah punya komitmen untuk memberdayakan ternak sapi,” ucap Sapto.
Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini juga menjelaskan, kalaupun ada hewan ternak yang ada di Kaltim sampai saat ini, hanyalah hasil penggemukan yang dikirim dari luar daerah.
Menurutnya, ini sebagai bukti bahwa Kaltim masih sangat bergantung pada pasokan hewan ternak dari luar daerah atau bukan hasil produksi sendiri.
Padahal, kata Sapto, Provinsi Kaltim memiliki potensi besar di semua sektor, termasuk potensi dalam mengembangkan peternakan hewan secara mandiri.
“Ini sebenarnya perlu adanya komitmen dari pemerintah yang kuat untuk meningkatkan pengembangan di sektor peternakan, agar Kaltim tidak terlalu bergantung pada pasokan dari luar daerah,” terangnya.
Selaku Legislator Kaltim, ia menyarankan agar pihak pemerintah bisa lebih fokus dalam pembentukan kelompok tani yang benar benar-benar berfokus pada sumber daya manusia dan menginisiasi proyek peternakan dari hulu sampai ke hilir.
“Kalau memang mau serius sebenarnya bisa dibentuk kelompok ternak khusus dan betul dibina. Mulai dari modal, SDM, pengetahuan dan peralatannya. Sehingga menjadi pilot project peternakan di Kaltim,” tandas Sapto. (MR/ADV/DPRD KALTIM)