Infonusa.co, Kutai Barat – Laboratorium Sistem dan Teknologi Akuakultur (Sistek), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (Fpik) Universitas Mulawarman (Unmul), gelar Focus Group Discussion (FGD) terkait Revitalisasi Perikanan Budidaya yang dituju kepada para masyarakat dan ibu-ibu pkk di kampung sebelang, kegiatan ini dilaksanakan di Kampung Sebelang, Kecamatan Muara Pahu, Kabupaten Kutai Barat, pada Sabtu (23/12/2023) pagi.
Untuk diketahui, kegiatan FGD tersebut dilaksanakan di Posyandu Muara Pahu dengan tema “Revitalisasi Perikanan Budidaya Kampung Sebelang ; Pengembangan Community Hatchery Ikan Nila” dan diikuti langsung oleh 20 orang peserta dan juga turut dihadiri pula oleh Sumoharjo, S.Pi., M.Si selaku Ketua Lab. Sistek FPIK UNMUL yang juga sebagai narasumber di kegiatan FGD tersebut.
Ketua Laboratorium Sistem dan Teknolog Akuakultur FPIK UNMUL Sumoharjo, S.Pi., M.Si menyampaikan, kegiatan FGD ini merupakan tahap akhir dari rangkaian kegiatan revitalisasi perikanan budidaya di Kampung Sebelang, pelaksanaan kegiatan ini sudah berlangsung selama 5 bulan, mulai dari perjanjian kerjasama, survey lokasi, pembangunan dan intalasi sistem hatchery (unit produksi benih) ikan nila.
“Pelaksanaan produksi dan pendampingan, dan terakhir baru dilaksanakan kegiatan FGD ini, pendampingannya dilaksanakan secara intensif selama 3 bulan oleh tenaga fasilitator teknis akuakultur terlatih sehingga transfer ilmu pengetahuan dapat benar-benar tuntas,” ucapnya.
Lanjutnya, program ini lebih mengedepankan realisasi unit hatchery skala komersial sebagai contoh konkrit yang dapat disaksikan langsung oleh masyarakat, sehingga kapanpun masyarakat ingin belajar untuk mereplikasi unit usaha perbenihan ikan nila dapat langsung mencontoh yang sudah dibuat dikampung nya tersebut.
“Unit hatchery yang dibangun ini memiliki kapasitas produksi 50.000 bibit per bulan dan di masa depan Kampung Sebelang bersemangat untuk menjadi sentra budidaya ikan nila se Kabupaten Kutai Barat,” tuturnya.
Ia melanjutkan, dalam sektor perikanan budidaya khususnya, seperti Community Hatchery Ikan Nila ini, yang mana ini juga lebih menekankan pada keinginan masyarakat yang memiliki potensi perikanan di desanya untuk berkumpul dan belajar terkait budidaya ikan nila.
“Berbagai aspek dapat meningkatkan produktivitas ikan nila dengan community hatchery tersebut dan juga menjaga kelestarian lingkungan serta menjaga ketahanan pangan dan tentunya menggerakkan perekonomian di daerah khususnya di kampung sebelang saat ini,” tutup Sumoharjo yang juga selaku WD 3 FPIK UNMUL.