Infonusa.co, Samarinda – Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim) Ananda Emira Moeis meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui dinas terkait untuk untuk fokus dalam upaya peningkatan layanan kesehatan, khususnya layanan rujukan.
“Pelayanan rumah sakit di Kaltim yang kelas rujukan harus jadi salah satu fokus. Rumah sakit di Kaltim, beberapa sudah menjadi rujukan dari Indonesia Timur. Pelayanan kesehatan harus ditingkatkan,” ujar Ananda usai rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IV bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Kamis (16/11/2023).
Wakil rakyat dari daerah pemilihan (Dapil) Samarinda itu juga meminta kepada wali kota dan bupati agar meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah mereka, yang berfokus pada rumah sakit kelas C sebagai rujukan setelah Puskesmas.
“Rujukan di kabupaten dan kota juga harus kuat. Jangan sampai pasien yang mau dirujuk ke sana, malah mengantri atau bingung harus menghubungi siapa. Perlu sistem yang terintegrasi antara Puskesmas, rumah sakit kelas C, dan rumah sakit kelas rujukan,” jelasnya.
Layanan BPJS Kesehatan, kata Ananda, juga harus berjalan baik dan tidak memberatkan masyarakat dan menghindari masalah baru dari persoalan sistem layanan.
“Sistem pelayanan terintegrasi butuh dimatangkan dan diterapkan secara sistematis. Tujuannya, pasien dengan BPJS Kesehatan yang dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut bisa terlayani secara baik,” papar Politisi Lartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.
Ananda meminta pasien-pasien dengan BPJS Kesehatan terjamin layanan yang memadai di rumah-rumah sakit dan tidak ada lagi keluhan, bahkan laporan.
“Ada (pasien BPJS Kesehatan) yang harus menunggu lama untuk mendapatkan rujukan. Ada (mereka) yang tidak mendapatkan obat yang sesuai, tidak mendapatkan kamar yang layak, dan sebagainya,” ungkapnya.
Di sisi lain, Ananda juga mengapresiasi kerja keras para dokter dan tenaga kesehatan lain yang telah mengabdi di daerah. Dia menyadari para tenaga kesehatan masih membutuhkan dukungan dari pemerintah.
“Menjadi dokter tentu tidaklah mudah. Jadi saya harap pemerintah memberikan fasilitas dan insentif yang layak untuk mereka,” tutupnya.