Infonusa, Samarinda – Adanya lubang tambang menjadi salah satu pemicu utama banjir yang melanda wilayah Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar). Kondisi ini sudah tidak dapat dihindari lagi dan tentu akan menggangu roda perekonomian masyarakat.
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Muhammad Samsun membeberkan selain itu penyabab banjir dikarenakan kurangnya daerah resapan air di wilayah tersebut.
Meskipun upaya normalisasi sungai hingga perbaikan parit atau tempat aliran air dari pemerintah sudah digalakkan, tapi langkah itu belum membuahkan hasil positif untuk masyarakat.
“Perbaikan terus-menerus dilakukan, tapi banjir tetap saja terjadi. Itu dikarenakan daerah resapan air dari alam sudah mulai berkurang akibat tambang,” kata Samsun saat dijumpai awak media usai rapat paripurna ke-16 DPRD Kaltim, Senin (22/5/2023).
Anggota Dewan dari daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Kukar itu berharap masyarakat mampu melindungi diri dari bencana alam akibat aktivitas tambang yang tidak dapat diprediksikan termasuk banjir. Begitu pula dengan pengusaha tambang, harus bisa paham akibat dampak negatif dari pertambangan di dekat pemukiman warga.
“Pemerintah sudah maksimal mengatasi persoalan banjir, memperhatikan aliran air hingga pembangunan tanggul demi kesejahteraan rakyat tapi tetap saja terjadi,” tutupnya. (ARF/Adv/DPRDKaltim)