Infonusa.co, Samarinda – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Samarinda menggelar Latihan Kepimpinan Pemuda (LKP) tingkat SMA, SMK dan MA sebagai wujud dari kepedulian generasi bangsa di Kalimantan Timur (Kaltim).
Ketua Panitia LKP, Sahrul Ramadhana menila bahwa upaya ini sebagai pengantar ilmu bagi generasi muda dalam berpikir kritis terhadap suatu kemajuan bangsa dan daerah.
Menurutnya, generasi muda memiliki visi yang besar terhadap menjalankan suatu perubahan yang lebih baik kepada masyarakat, yaitu visi pendidikan dan pelestarian seni dan budaya lokal.
“Penting bagi kita menjaga kewarasan bagi setiap generasi bangsa, itu alasan kita mengadakan LKP ini untuk melatih mereka sejak masih menjadi duduk di bangku sekolah,” ungkapnya usai kegiatan, Minggu (6/8) di Ruang Lecture Theater Gedung Prof. Masyaja Universitas Mulawarman (Unmul).
Ia mengatakan, peserta ini diikui oleh siswa tataran SMA/SMK di Kota Samarinda. Sebab siswa di kalangan tersebut yang nantinya akan merasakan bangku perkuliahan dan pikirannya yang dianggap sudah lebih dewasa.
“Sengaja kita pilih SMK/SMK ataupu MA karena pikiran mereka cenderung dewasa dan sudah mau lulus dan selanjutnya akan kuliah,” sambung Sahrul, sapaannya.
Kepala Bidang Perguruan Tinggi dan Kepemudaan (PTKP) HMI Samarinda, Fahry Krisna Alchantara menyampaikan pemuda dituntut memiliki sikap responsif dan kreatifadaptif.
Sikap responsif dan kreatif-adaptif merupakan hal yang diperlukan dalam menjaga kelangsungan dan meningkatkan kualtias maupun taraf kehidupannya maka dari itu memungkinkan generasi muda menyadari akan kondisi diri.
“Mengetahui kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri sendiri, dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, serta secara antisipatif mampu melihat kecenderungan perubahan di masa mendatang,” bebernya.
Sementara itu, Ketua HMI Samarinda, Ronny Hidayatullah menegaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan agar mampu mentransformasikan gagasan maupun tindakan yang bermuara pada rumusan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Seperti yang diprediksikan Ibnu Khaldun dalam mendeskripsikan ciri-ciri dari masyarakat yang memiliki peradaban yang tinggi. Salah satu dari tiga syarat utamanya adalah masyarakat mutlak sudah memiliki kapasitas intelektual.
“Semakin besar kuantitas masyarakat intelektual, diharapkan mampu mengantarkan masyarakat,” tutur Ronny.
“Saya merasa berkembang saat ikuti LKP ini karena banyak materi bagus yang saya terima dan tidak saya dapatkan di sekolah. Kegiatan ini membuka wawasan berfikir ilmiah,” cetus Nadila, siswa asal SMK Negeri 1 Samarinda.
Nabila mengaku ingin melanjutkan kuliah dengan menerapkan ilmu yang sudah ia terima saat sekolah dan saat mengikuti beberapa pelatihan non formal di Kota Tepian, sebutan Kota Samarinda.
