Infonusa.co – Setelah Reformasi, tepatnya 2004 hingga sekarang, Pesta demokrasi secara langsung dilaksanakan untuk melahirkan Pemimpin Yang baik dan Legislator yang komitmen terhadap Kepentingan Rakyat, Bangsa dan Negara RI.
Olehnya itu, Eksistensi Masyarakat khususnya Pemuda Milenial dengan persentase 58 % menjadi pemilik Suara yang akan menentukan masa depan politik Indonesia patut ambil andil dalam momentum Demokrasi dengan maju menjadi Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) dan atau Kepemimpinan lainnya.
Dalah satu Pemuda Milenial yang memberanikan diri maju berkompetisi bernama Henriono Minda menjadi Bacaleg DPR RI Dapil Sulsel 3 Partai PPP Nomor Urut 7. kami biasa memanggilnya Kak Ono’ atau Bang Ono’.
Kemampuannya tidak diragukan lagi dengan segudang pengalaman diberbagai Organisasi, baik pada tingkat daerah maupun Nasional, sudah cukup menjadi bekalnya untuk memasuki panggung Politik. Dia pernah Menjadi Ketum HMI Cabang Gowa Raya dan 2 Periode di PB HMI, di era Bang Nur fajriansyah dan Kanda Muh. Arief Rosyid.
Kini dia menjadi salah satu Pengurus DPP KNPI dibawah Kepemimpinan Ketum Haris Pertama. tidak hanya itu, Sebelumnya, dia salah satu orang yang terlibat dalam mengawal Agar PT. Total Indonesia Blok Migas Mahakam kembali ke bangkuan Negara dan memberikan Keadilan buat Daerah untuk kesejahteraan dan mencerdaskan Masyarakat Kalimantan Timur pada khususnya dan Indonesia pada umumny.
Sejak 2010, Iya Intens membangun pandangan Potensi Ibu kota didorong ke Zona tengah Indonesia agar tercipta posisi yang strategis dan keseimbangan Kebijakan. Pada 2019, dia terlibat mengawal kebijakan pemerintah memindahkan Ibu kota Negara (IKN) ke Kalimantan. hal itu dilakukan bersama Borneo Muda dalam Acara pawai Dukungan IKN ke Kalimantan pada Car Free Day di Jakarta demi Indonesia Sentris 2045, 1 abad Indonesia.
mendengar Bang Ono’ Maju Bacaleg membuat kami Gembira, akan tetapi tidak berselang lama mendapatkan Kabar Kurang baik dari Ketua Jaringan Milenial Nusantara (JAMAN) Sulsel bahwa Terjadi penyepelean demokrasi di Sulsel dimana Baliho Henriono Minda dengan Tagline ANAK PETANI Berjuang untuk Rakyat telah disabotase dan ditutup oleh Baliho Iklan IM3 Indosat di Kab. Sidrap dimana pelakunya diduga dari Pihak IM3 Indosat yang ingin membuat acara Konser Musik pada 07-10-2023 di Kota pare pare.
Kejadian itu tentu tidak mencerminkan Etika Nilai – Nilai Pancasila sebagai Falsafah dan Ideologi Negara Republik Indonesia.
Berdasarkan hal tersebut, Imron Sobari memandang Pengkerdilan yang diduga dilakukan oleh pihak Koorporasi IM3 Indosat melampaui batas Etika. Olehnya itu, Kami Jaringan Milenial Nusantara (JAMAN) Kalimantan Timur (KALTIM) mengecam dan Mengutuk hal tersebut yang menutup Baliho Anak Petani yang notabene KETUM JAMAN dimana dapat memancing Konflik Demokrasi di Indonesia khususnya di Sulawesi Selatan. Kami berharap proses Pesta Demokrasi menjelang 2024 berlangsung Aman.