Infonusa.co, Samarinda – Tahun 2023 angka indikasi tingkat kemiskinan di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) masih tergolong ekstrem dan berada di angka tinggi, hal ini menuai komentar Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur (Kaltim), Agiel Suwarno.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu mendorong agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk tidak menutup mata dan memprioritaskan program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kutim.
“Karena keliatannya angka indikasi yang ada masih tinggi dan belum turun, artinya bahwa program belum menyentuh bidang tersebut,” sebut Agiel saat diwawancarai awak media, Rabu (10/5/2023).
Ia menjelaskan, kemungkinan salah satu penyebab tingginya angka indikasi kemiskinan itu adalah luasnya wilayah Kabupaten Kutim sehingga anggaran yang dialokasikan untuk pengentasan persoalan kemiskinan jadi terbatas.
Akan tetapi, Legislator Kaltim itu berharap besar dalam setiap tahunnya angka kemiskinan bisa menurun, tentu diiringi dengan program yang tepat sasaran dan besaran anggaran yang cukup untuk merealisasikan pengentasan kemiskinan.
“Kabupaten Kutim ini jika dibandingkan sama dengan Jawa Barat digabung dengan Banten, jadi memang luasnya juga jadi salah satu kendala,” ungkapnya.
Terakhir, Agiel juga menghimbau kepada Pemkab Kutim agar dapat menentukan target capaian penurunan dalam setiap tahunnya. Hal ini ia usulkan melalui sejumlah program yang ditetapkan berkaitan dengan upaya mengatasi tingginya tingkat kemiskinan. (ARF/Adv/DPRDKaltim)