Infonusa.co, Samarinda – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan inklusif dengan mengoptimalkan pemanfaatan Sekolah Luar Biasa (SLB) yang sudah ada. Dalam upaya ini, mereka merencanakan peningkatan fasilitas dan sarana prasarana (sapras) di SLB yang masih kurang untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang optimal.
“Kami akan memaksimalkan dan mengoptimalkan SLB yang sudah ada, dengan memperbarui fasilitas dan sapras yang dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan siswa dalam proses pembelajaran,” ungkap Kurniawan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim.
Selain pembaruan fasilitas, Disdikbud Kaltim juga akan fokus pada peningkatan jumlah dan kapasitas guru-guru SLB di Kaltim. Mereka mengakui bahwa peningkatan kapasitas guru SLB merupakan aspek penting dalam mendukung pendidikan inklusif.
“Kami akan meningkatkan kapasitas guru-guru di SLB, khususnya dengan latar belakang Pendidikan Luar Biasa. Kami menyadari bahwa peran mereka sangat penting dalam mengajar anak-anak berkebutuhan khusus,” tambahnya.
Hingga saat ini, Kaltim memiliki 34 SLB, termasuk SLB negeri dan swasta yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota. Disdikbud Kaltim berfokus pada dua langkah utama: optimalisasi SLB yang sudah ada dan peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam pendidikan inklusif.
“Meskipun tantangan dalam mengelola SLB cukup variatif, kami berkomitmen untuk memperbarui pendekatan ini demi meningkatkan kualitas pendidikan inklusif di Kaltim,” tutupnya.
