Kaltim Belum Mampu Swasembada Beras, Ini Pesan Veridiana Huraq Wang

- Jurnalis

Minggu, 23 Oktober 2022 - 16:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang menganggap kerjasama dengan daerah penghasil pangan akan membuat pangan di Kaltim tetap aman.

Anggota DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang menganggap kerjasama dengan daerah penghasil pangan akan membuat pangan di Kaltim tetap aman.

Halo Nusantara. Anggota DPRD Kaltim Veridiana Huraq Wang mengatakan, Kaltim harus mempertahankan kerja sama dengan daerah lain yang menjadi penghasil pangan. Alasannya, tentu agar ketahanan pangan di Kaltim tetap terjaga.

“Untuk beras misalnya, Kaltim tiap tahun selalu mendatangkan beras dari luar daerah baik Jawa dan lainnya sekitar 30 persen karena belum mampu swasembada beras, belum termasuk kebutuhan pangan lainnya,” katanya.

Sembari pihak terkait bersama petani berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, maka Pemprov Kaltim harus terus melakukan koordinasi dengan daerah penghasil, jika perlu mengembangkan kerja sama dengan daerah lain yang produksi pangannya melimpah.

Katanya, Pemprov Kaltim selama ini telah memfasilitasi pedagang untuk kelancaran mendatangkan berbagai komoditas dari daerah lain. Diantaranya Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan sejumlah provinsi di Pulau Jawa, sehingga Kaltim tidak mengalami gejolak pangan.

Ia mengungkapkan, tingkat kesuburan tanah di Kaltim dengan di Jawa jauh berbeda. Di Jawa jauh lebih subur, sementara tanah di Kaltim kesuburannya lebih rendah karena banyak mengandung unsur asam akibat banyaknya batu bara.

“Lihat saja di Kaltim ini, hampir semua lokasi terdapat kandungan batu bara, tinggal kalorinya saja yang berbeda sehingga tanah Kaltim asam yang membutuhkan penanganan ekstra untuk menghasilkan produksi yang baik,” ujarnya.

Ia menceritakan, pernah mendampingi untuk penanaman jagung. Saat itu petani sudah mendapat ilmu dari Jawa tentang pola budi daya jagung, mulai penanaman, pemeliharaan hingga proses panen.

“Pola penanganan jagung yang ditanam oleh petani di sini sama saja dengan di Jawa karena ilmu dan obat-obatan yang digunakan sama, namun produksinya jauh lebih rendah, karena tingkat kesuburan lahan di Jawa dengan di Kaltim memang beda,” katanya.

Ia juga mengatakan bahwa kesuburan lahan Kaltim cenderung berjangka pendek, yakni hanya beberapa kali penanaman, maka kesuburannya terus menurun alias tidak konsisten, sehingga perlu perlakuan khusus.

“Untuk membuat lahan di Kaltim memiliki kesuburan konsisten, diperlukan perlakukan khusus atau semacam rekayasa teknologi melalui inovasi dinas terkait, yakni harus melakukan ekstensifikasi lahan,” tutupnya. (Im/adv)

Berita Terkait

Mahasiswa FPIK Tuang Kreatifitas dan Solidaritas pada SKROBAZ XXV
Ginting Harap Pemkot Perhatikan Kondisi Air Bersih di Berbagai Daerah Samarinda
Pesta Demokarasi Sebentar Lagi di Gelar, Suparno Ingin Masyarakat Tetap Antusias
Agus Gelar Dialog Interaktif Bersama Mahasiswa Terkait Fungsi DPR
Deni Sebut Pemerintah Kota Harus Hadir dalam Pencegahan Kasus Pelecehan
Deni Harap Tanamkan Nilai Agama, Guna Bentengi Diri terhadap Hal-hal Negatif
Laila Minta Akses Jalan Pariwisata Di Samarinda di Maksimalkan
Deni Sarankan Bimbingan Pra-Nikah, Agar Kekerasan Terhadap Anak Tidak Terjadi Lagi
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 16 September 2024 - 16:07 WIB

Mahasiswa FPIK Tuang Kreatifitas dan Solidaritas pada SKROBAZ XXV

Jumat, 21 Juni 2024 - 22:07 WIB

Ginting Harap Pemkot Perhatikan Kondisi Air Bersih di Berbagai Daerah Samarinda

Jumat, 21 Juni 2024 - 22:04 WIB

Pesta Demokarasi Sebentar Lagi di Gelar, Suparno Ingin Masyarakat Tetap Antusias

Jumat, 21 Juni 2024 - 22:00 WIB

Agus Gelar Dialog Interaktif Bersama Mahasiswa Terkait Fungsi DPR

Kamis, 20 Juni 2024 - 22:14 WIB

Deni Sebut Pemerintah Kota Harus Hadir dalam Pencegahan Kasus Pelecehan

Berita Terbaru

Pelaksanaan Skrobaz XXV FPIK UNMUL (Ikhsan/Infonusa.co)

Advertorial

Mahasiswa FPIK Tuang Kreatifitas dan Solidaritas pada SKROBAZ XXV

Senin, 16 Sep 2024 - 16:07 WIB